Senin, 13 Januari 2014

Ungkapan Hati Gadis Pelita


Dia hanya mampu diam seribu bahasa.. walau sungguh hatinya memintanya untuk berbicara..
Dia hanya mampu memberi contoh dengan tindakan, walau terkadang mereka tak menghiraukannya.
Dia hanya mampu mendoakan yang terbaik buat mereka, dalam setiap harapan yang tak pernah pudar walau rasa jenuh menghampiri.
Ia pelita dalam ruang kegelapan…

Kadang hati nya lelah dan ingin mengakhiri semuanya, namun ia takut akan murkahNya Allah atas dirinya.
Allah telah memberikannya hidayah atas hidupnya dengan mengenal Allah dan memahami sedikit ilmuNya.
Dia pun tak ingin apa yang dia ketahui itu menjadi sia-sia.
Hidup ini amatlah sangat singkat, sesingkat kala kita mengedipkan mata..
Sedangkan akhirat adalah tempat kembali yang abadi. Semua manusia butuh bekal yang banyak untuk perjalanan yang panjang.
Ilmu jika tak di amalkan dan di ajarkan akan sia-sia..
Dan ia tak mau menjadikan hidupnya penuh kesia-siaan dan menyesal.
Namun tak bisa di pungkiri, hingga saat ini ia masih saja belum berani berkata, menyampaikan hal yang benar pada keluarganya yang notabennya jauh dari mengenal Allah ..
Padahal ia tahu,  kelak di akhirat ia akan di Tanya akan ilmunya..
Ia akan di Tanya akan keluarganya..
Kala ia berada dalam titik lemah hati dan pikirannya, terbesik dalam benaknya mengapa ia di lahirkan dalam keluarga yang tak mengenal Allah lebih dalam.
Namun ia  segera menepisnya, karena ia tahu ini cara Allah mengujinya..
Bukankah Allah tak akan menguji hambaNya di luar batas kesanggupannya??
Dan percayalah setelah hujan akan selalu terukir pelangi yang indah ..

dia hanya seorang anak dan adik perempuan.. hal ini lah yang membuatnya hanya bisa diam dan berdoa.walau hatinya merontah dan menyesali akan sikapnya yang lemah. namun ia tetap berjuang walau hanya dengan doa.
ia pun tak ingin memaksa keluarganya .. 
wataknya yang keras pun terkadang menjadi batu sandungan untuknya dalam berdakwah.. lihat surah Al-Imran ayat 159,

" Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. "




AmrianIdris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar