Selasa, 28 Januari 2014

Wanita ??

Setiap wanita di muka bumi ini, pada dasarnya memiliki hati yang sama, mudah tersentuh. Bahkan bertindak pun, wanita sering mengedapankan naluri perasaanya. Makanya wanita itu terkadang sangat sensitive
Wanita (dari yang mulai terbuka hingga yang telah berhijab secara syar’i_red) akan merasakan bahagia dan tersanjung, ketika seorang pria memberikan perhatian yang agak lebih dari yang lainnya.
Tanyakanlah pada setiap wanita yang engkau jumpai, adakah diantara mereka ;
       Yang mau, hanya sekedar di puji saja tiap hari?
       Yang mau, hanya sekedar dtatap setiap harinya?
       Yang rela hatinya, hanya tuk persinggahan sesaat?
       Atau sebagai cadangan?
Aku yakin, mereka bakalan menjawab ‘TIDAK’
Wanita memiliki kadar perasaan dan air mata lebih banyak dari pria. Makanya, tak usah heran ketika menjumpai seorang wanita yang mampu menangis dan mengeluarkan air mata hingga berjam-jam lamanya, baik dalam suasana bahagia maupun bersedih. Karena, inilah cara wanita meluapkan perasaannya.
Jilbab lebar tak menjamin akan terhindar dari virus merah jambuh,,,
Waktu berputar, tanpa henti. Seseorang pun datang silih berganti, menawarkan hatinya. Ada yang bertahan cukup lama, hingga akhirnya menyerah dan mengakhirinya. Ada, yang hanya sekedar mampir, lalu pergi. Dan ada pula dengan tipuannya, ia bertahan lalu menyakiti dan akhirnya pergi tanpa merasa bersalah.
Perasaan menyukai, mengagumi bagi aku itu biasa. itu fitrah. Perasaan yang timbul dengan sendirinya disaat aku menjumpai sosok baru dalam kehidupanku.
Aku menyukai namun bukan berarti aku mencintai. Aku mencintai, bukan berarti aku akan menjadi manusia yang egois, yang kan mengejar dan mempertahankan apa yang aku cintai padahal ia belum halal milikku.
tanyakan pada hatimu,
“Hati manakah yang engkau pilih saat seseorang mencintaiimu namun engkau tak menyukainya atau seseorang yang engkau cintai namun tak menyukaimu??
 hati kecilmu kan menjawab“aku kan menetap dihati yang membutuhkanku, bukan pada hati yang tak butuh cintaku.”
Orang yang mencintai kita, akan selalu berusaha untuk membuat kita nyaman. Perasaan kita amat sangat penting baginya. Dia mampu tuk membaca hati kita saat kita tersenyum dalam duka, saat kita tertawa di balik kepedihan. Bak seorang dokter yang mampu mendeteksi penyakit hanya lewat gejala-gejala ringan.
Berbeda halnya dengan seseorang yang kita cintai namun tak mencintai kita. Dia takkan pernah peduli dengan perasaan kita. Dia takkan pernah memahami betapa pentingnya senyumannya itu untuk kita. Bak seperti orang yang egois.
Namun jika kita mampu menetap di hati yang kita cintai dan mencintai kita, apa lagi yang mesti kita cari di hati yang lain?
Rasa cinta itu sendiri memiliki unsur yang tak tetap, ia mampu subur dan bersemi dan ia pun dapat gugur dan mati, layaknya tanaman.



AmrianIdris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar