Minggu, 12 Juli 2015

Engkau yang Masih Menjadi Rahasia



Kepada engkau yang masih menjadi rahasia,
Padamu kutitipkan asa, Untuk merajut masa depan penuh bahagia.
Bahagia itu tak perlu kaya dengan banyak harta, Namun bagaimana caranya engkau menggenggam tanganku, bersama-sama menuju syurga,
Dan bagaimana caraku mengabdi padamu dengan selalu berusaha menjadi wanita shaliha.
Kepada engkau calon imam dunia akhiratku, Padamu Allah karuniakan bahu kokoh untuk menjadi tempat ku bersandar. Berjanjilah bahwa kelak engkau takkan lelah menghadapi segala keluh kesahku ketika rumah tangga kita sedang dirundung pilu
 Ingatkan, Bangkitkan lagi semangatku, Agar tujuan kita mengejar jannahNya kembali menggebu..
Kepada engkau laki-laki yang belum pernah kutemui namun sangat kurindukan,
Rindu tak terlahir karena pertemuan, tidak pula sebab intensitas kebersamaan. Tapi rindu ini karena rasa yang tumbuh dari dalam kalbu, Murni karena kemauan untuk menyempurnakan setengah agamaku, mencari ridhoNya melalui pengabdian suci kepada dirimu dan buah hati kita .
Kepada engkau yang sekarang inshaAllah sedang sibuk menjadi hamba terbaikNya.
Jangan pernah lelah untuk berdoa, jangan pernah letih untuk meminta. Mungkin saja tali takdir yang dulu diulurkan menjauh, kini sudah dekat, bahkan sangat dekat.
Jaga dirimu, jaga ibadahmu, berbaktilah kepada orangtuamu, agar tali-tali takdir itu semakin nyata terlihat dan tak akan diputuskan karena maksiat .
Duhai aku, bersabarlah. Duhai engkau, bersabarlah.
Doa-doa kita sedang terbang menjauh, menembus langit ketujuh, lalu bercampur baur dengan takdir. Menari-nari indah dengan lantunan asa dan harapan terbaik dari kita sebagai nada. Sedang menunggu antrian untuk dikabulkan. Satu per satu .
Percayalah, akan datang satu kepingan masa terindah, dimana kita akan saling menemukan, bukan mencari dan dicari.
Yakinilah, cinta sejati itu ditumbuhkan karena keimanan, ketaatan, dan kepatuhan untuk saling menjaga. Lalu tumbuh bersama, menua dan kembali berkumpul di jannahNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar