Senin, 11 November 2013

antara tututan dan ketaatan

note....note...
kegundaan tiada terbendung, keresahan makin menjadi...keputusan ini akan mengundang banyak pro dan kontra. termasuk batin, nurani, logika dan pemahaman ana. belum lagi, mereka2 yang memang tak menyukai ana, bakalan memiliki bahan bagus untuk menjelekkan ana. namun, perlu diketahui saat ini ana dihadapkan pada suatu kondisi antara tututan dan ketaatan...
ya ana tahu, jawaban yang terlintas dalam benak kalian yakni memilih ketaatan lah.. tapi bisakah kalian menyelesaikan bacaan ini hingga selesai?? agar kalian mengerti sedikit saja kondisi ana..tak perlu banyak, "hanya sedikit".
oke..inilah sepenggal sejarah ana..
ana seorang muslimah, yang lagi dalam tahap penyelesaian pendidikan. Alhamdulillah dari kecil ana telah di didik dengan pemahaman agama yang baik dalam keluarga ana, hingga suatu saat ana putuskan untuk bercadar saja.
tak ada masalah dan kendala yang ana jumpai selama ini, ana bahkan aktif di organisasi. namun semuanya berubah saat ana harus menjalani PPL. seakan inilah hal yang amat sulit untuk ana lalui. semua perusahaan (yang bersangkutan dengan jurusan yang ana tempuh) yang ana masukkan surat permohonan izin magang, pada keberatan menerima kondisi ana yang bercadar. sedangkan untuk melanjutkan ke level berikutnya haruslah melewati PPL.
pikiran ana kalut, pusing, bimbang, bahkan hingga dilema..
ana tahu, pentingnya kita taat ama Allah .. dan salah satu bentuk ketaatan ana padaNYA yakni dengan menutup auratku serapat mungkin (bercadar), namun di sisi lain, tututan untuk menjalani PPL juga sangat mendesak..dan kalau ana harus jalani hal ini, otomatis rela cadar ana di lepas??
sudah banyak perusahaan yang ana masukkan surat izin, namun hasilnya masih sama, mereka keberatan dengan cadar ana.
akhirnya dalam kondisi terdesak, bimbang.. ana pun memutuskan melepaskan cadar ana.
afwan..bukan karena ana putus asa, atau ana lebih cinta ama dunia kebanding Allah..
namun, keputusan ini telah ana pikir2kan semuanya..bahkan, ana pun telah siap dengan cemohaan mereka yang akan mengejek ana..ya biarlah itu menjadi beban moril ana, yang jelas ana memiliki alasan yang amat kuat dan hanya Allah dan ana lah yang tahu.







****

catatan ini tidak bermasuk menyinggung siapa pun, ana hanya mengangkat sepenggal perjalanan temen ana.
ana tahu, saat ini saudari ana yang disana..batinmu masih tetap menolak keputusanmu namun dirimu tetap pada keputusan itu demi memenuhi tututan tempat magangmu.. ketaatanmu telah tergadai dengan dunia.
ingat masa, dimana dirimu berusaha untuk bercadar, menyakinkan keluargamu, orang-orang sekelilingmu..namun kini perjuangan itu tak berarti lagi, ia luntur bersama jalannya waktu melewati masa magang.
ana tak ingin menambah daftar nama orang-orang yang mencemohmu, ana bahkan prihatin padamu. ana berusaha tuk meresapi perasaanmu yang tak nyaman dengan kondisimu sekarang tanpa cadar. dan ana pun akan mengatakan, bahwa.. Allah itu telah berjanji, "tak akan memberi cobaan di atas kesanggupan hambaNYA"
kadang emang masalah yang menghampiri kita terasa amat berat, namun sebenarnya tidaklah berat..hanya saja cara pandang dan penilaian kita yang terlalu hiperbolah..atau berlebihan dalam menghadapinya.
ya sudah...toch itu telah menjadi keputusan untukmu..ana tak bisa mengubahnya.
ini baru magang, cadar itu terlepas...miris ana melihatnya. astagfirulah.. ;(
-----------------------------------------
semoga bisa menjadi catatan penting dalam hidup ana.


AmrianIdris

1 komentar: