Minggu, 11 Oktober 2015

Jarakkk



Mobil di jalan aja berjarak,, masa kita tidak?
Jari jemari kita aja berjarak,, masa kamu tidak?
Langit dan bumi pun berjarak,, masa kalian tidak?

Seberapun kamu ingin memilikinya.
Seserius apapun kamu berniat menikahinya.
Tetap saja,
Tak ada ikatan aman dan sah antara sepasang manusia, selain pernikahan.

Jadi, ambillah jarak sebelum akad tiba.
Letakkan jarak, tuk membatasi keamanan kalian berdua.
Tegaskan jarak, tuk menghindari rayuan syaitan yg menggoda.

Karna berniat tuk menikahi,BUKANlah alasan kuat tuk selalu mendampingi.
Sebelum ijab qabul belumlah nyata terdengar dihadapan sang wali.
Karna kepandaian syaitan masuk lewat celah-celah kecil kalian berdua,
dapatlah menimbulkan murka Allah yg bahaya luar biasa.

Jadi,
Tidak pacaran
meskipun kalian akan kepernikahan.
Tidak berduaan,
walaupun orangtua tahu bahwa kalian saling menginginkan.
Karena kemurnian cinta.
Haruslah tetap dijaga.
Bukan di wujudkan sebelum waktunya.
Jagalah kesendirianmu.
Percayakan semua pada Rabbmu.
Tak usah kamu memikirkan kesetiaan jodoh kita.
Bila Allah telah mnjaganya,
Insyaa Allah,
Semua kan baik-baik saja.
Percayalah.
Allah tlah aturkan yg indah.
Meskipun tak segera.
Akan ada waktunya.
Jangan membuang waktu tuk merayu.
Maksimalkan saja masa mu,
tuk bersujud beribadah pada Rabbmu.
Kokohkan imanmu dengan TIDAK PACARAN

Sabtu, 03 Oktober 2015

Renungan Ujian Untuk Aku

Bila Allah turunkan ujian,
Selalu aku bertanya,
Kenapa aku yang terpilih?
Kenapa aku mesti diuji?
Apa salah aku sehingga aku harus menerima ujian ini?

Mereka, mereka juga seperti aku,
Malah mereka lebih lalai daripadaku,
Tetapi kenapa kesenangan hidup tetap Allah berikan?

Kenapa limpahan nikmat Allah curahkan?
Saat itu kakiku mula layu,
Bagai langkahan ku tiada arah tuju,
Akhirnya disitu aku melutut,
Berserah diri hanya pada Yang Satu.

Ya Allah, aku hambaMu yang tamak,
Tamakkan nikmat dunia,
Sedangkan Kau telah memberi aku nikmat yang terlalu banyak,
Yang tak tertanding nilainya dengan setitis ujian Kau berikan.

Ya Allah, aku lupa bahawa Engkau Maha Berkuasa,
Aku lupa nikmat dunia hanya sementara,
Aku lupa semua ini pinjaman semata,
Yang jika aku kejar, maka jauhlah aku dari syurga.

Ya Allah, ujianMu tarbiyah buat diriku,
Untuk aku mengenang dosa yang lalu,
Supaya bertambah keimananku,
Untuk tetap berada dijalanMu.

Mungkin ku pandang ujian itu terlalu besar,
Sedangkan itu tanda kasihMu kepada hambaMu,

Aku tahu Engkau rindukan suaraku memohon doa,
Engkau rindu ungkapan dari hatiku,
Maka turunlah ujian sebagai hadiah buatku.

Ya Allah, tiada apa yang lebih aku harapkan,
Hanya kekuatan dan ketabahan untuk aku terus mentaatiMu,
Untuk aku melawan kesedihanku,
Untuk aku tetap percaya, takdirMu adalah yang terbaik buatku.

Teruslah menyayangiku Ya Allah,
Jangan pernah lupakan aku hambaMu yang hina ini,
Aku tidak mahu berjauhan dariMu,
Kerana aku yakin sesungguhnya ujian itu sebenar-benar rahmat dariMu.
.
Firman Allah s.w.t. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” [Al-Ankabut : 2-3]